Kamis, 28 November 2013

Matematika Diskrit - Relasi



1. Pendahuluan
Himpunan A dan B
Relasi antara himpunan A dan B merupakan
himpunan yang berisi pasangan berurut yang
mengikuti aturan tertentu.
 
=>> Relasi biner R antara himpunan A dan B     adalah merupakan himpunan bagian dari   A × B
                     atau

                       R ⊆ (A × B). 

  2. Notasi relasi biner
   a R b atau (a, b) ∈ R
  =>> a dihubungankan dengan b oleh R.
   
  a R b atau (a, b) ∉ R
  =>> a tidak dihubungkan dengan b oleh   
  relasi R.
  Himpunan A disebut daerah asal (domain) dari R, dan himpunan B disebut daerah hasil (range) dari R.

3. Sifat Relasi
A. Refleksif (reflexive)
  (a, a) ∈ R untuk setiap a A
    =>> refleksif
 
  jika ada a A sedemikian sehingga (a, a) ∉ R =>>  tidak refleksif

B. Simetri (symmetric) dan Anti Simetri (antisymmetric)
Ø(a, b) ∈ R, untuk setiap a, b A, maka (b, a) ∈ R
    =>> simetri
Ø(a, b) ∈ R sementara itu (b, a) ∉ R
  =>>  tidak simetri
Øuntuk setiap a, b A, (a, b) ∈ R dan (b, a) ∈ R berlaku hanya jika a = b
  =>>  anti simetri
Øistilah simetri dan anti simetri tidaklah berlawanan, karena suatu relasi dapat memiliki kedua sifat itu sekaligus
C. Transitif (transitive)
   Defenisi :
  Relasi R pada himpunan A disebut transitif atau menghantar
  Jika (a, b) ∈ R dan (b, c) ∈ R,
  maka (a, c) ∈ R,
  untuk a, b, c A
4. Cara Penyajian Relasi
A. Penyajian Relasi dengan Matriks
 
  Relasi antara A = {a1, a2, …, am} dan
  B = {b1, b2, …, bn}

B. Penyajian Relasi dengan Graf Berarah
  Hanya untuk merepresentasikan relasi pada suatu himpunan (bukan antara dua himpuanan)
  Tiap unsur himpunan dinyatakan dengan sebuah titik (disebut juga simpul atau vertex)
 
  tiap pasangan terurut dinyatakan dengan busur (arc)
    Jika (a, b) ∈ R, maka sebuah busur dibuat dari simpul a ke simpul b
 
  Simpul a disebut simpul asal (initial vertex) dan simpul b disebut simpul tujuan (terminal vertex)
 
  Pasangan terurut (a, a) dinyatakan dengan busur dari simpul a ke simpul a sendiri. Busur semacam itu disebut loop.

C. Penyajian Relasi dengan Diagram Panah
    Misalkan A = {2, 3, 4} dan B = {2, 4, 8, 9, 15}.
    Jika kita definisikan relasi R dari A ke B
    dengan aturan :
    (a, b) ∈ R jika a faktor prima dari b
    maka relasi tersebut dapat digambarkan
    dengan diagram panah.

D. Penyajian Relasi berupa Pasangan Berurut
   Contoh :
   Relasi pada diagram panah dapat
   dinyatakan dalam
   bentuk pasangan berurut, yaitu :
   R = {(2, 2), (2, 4), (2, 8), (3, 9), (3, 15)}

E. Penyajian Relasi dengan Tabel
Kolom pertama tabel menyatakan daerah asal,
sedangkan kolom kedua menyatakan daerah
hasil.
Relasi “pada” yang dijelaskan pada bagian
Diagram panah dapat sebagai berikut :
Tabel Relasi faktor prima dari

5. Relasi Ekivalen dan Relasi Terurut
  Relasi ekivalen jika relasi tersebut refleksif, simetri dan transitif
  dua unsur yang berelasi ekivalen disebut equivalent.

6. Relasi Inversi
Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B. Invers dari relasi R, dilambangkan dengan R–1, adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh
  R–1 = {(b, a) | (a, b) Î R }

0 komentar: